Setelah submit EOI dan selected automatically by system, ternyata tidak otomatis mendapatkan Invitation to Apply (ITA).
Selama menunggu itu, beberapa kali ada email dari pihak imigrasi New Zealand, klarifikasi soal beberapa hal di EOI kami.
Ini contoh salah satunya:
I am currently in the process of assessing your Expression of Interest that was selected on the 5th of March 2014. However, I require more clarification of your qualifications as the LoQEA lists qualifications from Indonesia under the qualification titles specific to Indonesian standards. Can you please advise the title stated on each of your qualifications in accordance with the Indonesian qualification framework.
Tanggal 29 Maret 2014, akhirnya dapet juga itu Invitation to Apply 🙂 *jingkrakjingkrak
Tanggal diterima ITA ini penting, karena deadline submission semua dokumen yang diminta dalam ITA adalah 4 bulan dari tanggal itu. Jadi deadline kami 29 Juli 2014, sudah harus diterima di imigrasi NZ cabang London (karena domisili kami di Oman, jadi kami kirim ke London. Ada ketentuannya juga di websitenya, kalau domisili di X, kirim ke cabang Y).
Lagi-lagi, dokumen ITA ini berisikan langkah-langkah detail apa yang harus kami submit. Walaupun tetep aja, bingung-bingung juga. Semua dokumen yang disubmit harus asli atau certified copy. Certified copy, siapa yang legalisasi? Kalau passport, ternyata distamp di KBRI Oman dulu, lalu ke Ministry of Foreign Affair Oman (di sebelah Royal Opera House, Qurm tempatnya kalau ada yang perlu). Untuk dokumen lain, sempat bingung juga, perlu nggak dilegalisasi Denhunkam dan Deplu? Juga perlu nggak legalisasi kedutaan New Zealand? Karena tanya-tanya lumayan juga biayanya. Legalisasi Denhunkam dan Deplu Rp 350 ribu per lembar dokumen, dan legalisasi kedutaan NZ itu Rp 550 ribu per lembar dokumen. Dokumennya sendiri ada setebal kira-kira1.5-2 cm, gak tau berapa biji itu hehehe…Tapi ternyata legalisasi notaris atau lawyer saja cukup. Alhamdulillah…
Pembuktian lain soal pengalaman kerja. Suami dapat point lumayan juga di sini, jadi harus bisa dibuktikan.
Ini instruksi yang kami dapat:
INZ needs to see all of these documents as evidence of skilled employment to be able to consider your application for residence:
• a written offer of employment; and
• a detailed job description; and
• an employment agreement entered into by you and the employer, stating:
– the terms of your employment, including whether the position is full-time, the length of employment offered and the salary or wages offered; and
– the period during which employment may begin or the date which it began, if you have already taken up the position; and
– evidence of your qualifications, work experience, or base salary appropriate to the particular piece of instructions that applies to your offer of employment or current employment in New Zealand.
Refer to ‘skilled employment’ in the summary of terms in this guide for further information about assessing skilled employment (and the applicable instructions).
Kontrak-kontrak kerja memang alhamdulillah masih disimpan suami. Tapi kontrak kerja selama ini kan nggak ada tulisannya itu posisi part-time atau full-time, karena jarang sekali pekerjaan yang part time. Kalau di NZ kerja part time itu biasa, jadi normally kontrak ada tulisannya full time atau part time (cmiiw). Belum lagi bukti salary slip. Siapa yang nyimpen? Tapi ternyata suami nyimpen dong beberapa salary slipnya hehe Lumayan buat tambahan bukti. Surat referensi kerja juga penting. Dan nantinya pemberi referensi ini juga akan dihubungi dan dikonfirmasi ulang sama pihak INZ. Dan karena pengalaman kerja suami ada yang di negara bukan negara asal (Oman dan Ghana), visa 2 negara itu juga harus dicopy dan dilegalisasi.
Bukti yang lain, pendidikan. Transkrip dan ijazah. Yang ternyata dokumen aslinya…HILANG! Kalau di Indonesia, gampang bisa langsung ngurus sendiri ya. Berhubung kami di Oman, lagi-lagi harus minta tolong. Dan kalau ijazah/transkrip asli hilang itu kalau mau ngurus lagi harus ada surat keterangan hilang dari kepolisian, saudara-saudara. Entah bagaimana, pokoknya adek saya yang baik hati itu bisa mengaku sebagai Rahman, lapor surat kehilangan di kepolisian, dan bisa mengurus ijazah dan transkrip asli. Alhamdulillah lagi…
Karena permohonan visa kami ini buat keluarga, jadi kami harus menyertakan juga bukti bahwa kami suami istri sudah tinggal bersama lebih dari 1 tahun (akte nikah, foto-foto mulai dari pernikahan sampai sekarang, dll), juga bahwa RaditRania adalah anak kami (akte lahir dll).
Sambil mengurus dokumen-dokumen ini, suami tetap sambil cari kerja juga. Hasil browsing bilang, agak sulit untuk mencari kerja di NZ lewat online. Perusahaan NZ lebih memilih bertemu langsung, tatap muka, dan berjabat tangan. Suami sudah berkali-kali mengirimkan lamaran lewat agen tenaga kerja ataupun langsung ke perusahaan, jawabannya kurang lebih sama “Let us know when you are already here”.
Bulan Juli – Agustus di Oman adalah libur kenaikan kelas anak sekolah. Jadi liburnya lama, dan biasanya kami mudik ke Indonesia. Rencana awal, suami mudik ke Indonesia, sekalian ke NZ. Buat cari kerja. Sambil tetap cari kerja lewat online juga.
Alhamdulillah sujud syukur bangeut, bulan Juni suami dapat kesempatan interview dengan CEO sebuah perusahaan ISP (Internet Service Provider) di Wellington. Dapat kesempatan interview begini jarang-jarang sekali. Biasanya begitu kirim lamaran, langsung jawabannya yang di atas itu tadi. Tanpa memberi kesempatan bahkan untuk interview. Interview alhamdulillah lancar. Lanjut follow up test case beberapa hari kemudian (nggak ngerti itu gimana deh, pokoknya mereka skype-skype-an gitu, ada kasus network error atau apalah gitu. Maap suamiku, aku tak paham kerjaanmu hehe…)
Dapat info lowongan kerja ini juga sebenarnya nggak sengaja. Dapetnya bukan dari website lowongan kerja, tapi dari trademe. Trademe itu website tempat Kiwis (orang-orang NZ) jualbeli. Sagalaya istilahnya mah, sagala aya. Segala ada. Semacam eBay gitu.
Alhamdulillah suami dapet formal job offer dari kantor itu. Yay! Perjanjiannya, masuk kerja tanggal 1 September.
Deadline kami submit dokumen-dokumen ITA tanggal 29 Juli. Jadi waktu kami submit, kami sudah bisa submit dengan tambahan job offer tadi. Harusnya tambahan point sekitar 50-60 lagi kalau dengan job offer.
Pertengahan Juli semua dokumen kami kirim ke London. Sebagai gambaran, ini check list dokumennya.
Kami kira beres, tinggal tunggu sekarang hasilnya bagaimana. Deg-degan terutama karena hasil medical check up suami yang kami ceritakan terdahulu.
Ternyata…
…Bersambung ya ke Part 5, daripada kepanjangan, capek bacanya hehe
[…] tinggal menunggu Invitation to Apply (ITA). No Comments | December 12th, 2014 | life in windy […]
[…] mengirimkan semua bukti dokumen (baca di sini), kami kira sudah […]
Salam,
Boleh contact saya?berminat mau tau lebih dalam mencari kerja bdg IT di nz.tq