Era Media Sosial vs Blogging: Adaptasi atau Tergerus?”

Mumpung lagi di Jakarta, kebetulan diajakin teh Ani, selaku founder dari ISB, Indonesian Social Blogpreneur dimana saya jadi anggotanya, untuk datang ke rangkaian acara ASTRA SATU Indonesia atau Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia. SATU adalah kontribusi nyata dari Grup Astra untuk berperan aktif meningkatkan kemajuan bangsa Indonesia melalui berbagai ide kreatif, semangat, dan karya terpadu. Saya pribadi jujur baru tahu lebih detail tentang inisiatif ini setelah datang ke acara kemarin. Ternyata Lomba Foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra ini adalah ajang prestisius bagi fotografer dan penulis di Indonesia yang sudah diadakan sejak 16 tahun lalu. Kamana wae Dek, baru tau.

Dari pameran Lomba Foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra 2024, saya bisa melihat dan terinspirasi dengan banyak karya foto dan tulisan dari anak bangsa untuk Indonesia. Ada beberapa tulisan yang saya tandai untuk saya baca lebih lanjut, dan semoga bisa jadi ide dan inspirasi, terutama untuk kegiatan Perempuan Bantu Perempuan selanjutnya.

Selain pameran, ada juga beberapa workshop yang diadakan. Saya ikut di workshop yang dibawakan oleh Teh Ani Berta, temanya Inovasi Blogger di Era Sosial Media. Temanya menarik, tidak hanya untuk para blogger lawas yang sudah mulai nge-blog dari sebelum sosial media marak seperti saat ini, namun juga untuk blogger-blogger baru. Saya sendiri mulai nge-blog tahun 2003, dari blog gratisan, blogsome. Tidak serius, hanya sebagai tempat berbagi cerita ketika saya merantau pertama kali ke negeri orang. Setelah puluhan tahun ngeblog, pindah-pindah juga blognya, dari ISB saya tahu, ternyata blog bisa digunakan untuk menghasilkan uang. Sayangnya, di era sosial media ini, blog mulai kehilangan pamornya. Tergerus oleh influencer sosial media yang menjamur dimana-mana. Ditambah lagi dengan kemampuan literasi masyarakat Indonesia yang masih rendah. Menurut UNESCO, hanya 0,001% masyarakat Indonesia yang memiliki minat baca. Menyedihkan sekali ya…

Teh Ani lewat presentasinya yang sangat menarik menyampaikan bagaimana blogger bisa tetap relevant dan bertahan di era sosial media ini. Berbeda dengan media sosial lain, blog memberikan keleluasaan untuk membahas secara mendalam. Satu topik bisa dikupas tuntas, tidak terbatas seperti video singkat yang menyajikan informasi sepotong-sepotong.
Teh Ani juga bercerita bagaimana lewat blog kita bisa membangun personal branding yang kuat, yang kemudian bisa membuka banyak peluang baru. Seru juga membayangkan berbagai peluang yang muncul dari ngeblog ya. Untuk itu, dibutuhkan tidak hanya kemampuan menulis yang mumpuni, tapi kita sebagai blogger juga perlu membekali diri dengan berbagai kemampuan. Seperti kemampuan public speaking yang akan membantu kita menyampaikan pesan dengan lebih efektif. Dan kemauan untuk terus maju dan berkembang. Belajar dari berbagai kegagalan dan melihatnya sebagai peluang untuk bertumbuh. Teh Ani menurut saya adalah sosok yang tepat untuk menggambarkan perjuangan blogger. She walks the talk. Teh Ani juga sharing bagaimana ngeblog bisa menjadi sumber penghasilannya sebagai ibu tunggal yang membiayai anak semata wayangnya sampai lulus sarjana dan membukakan jalan untuknya menempuh S2. Selamat ya Teh.

Dalam paparannya, teh Ani berpesan untuk menulis dengan ikhlas dan jangan terburu-buru ingin mendapatkan hasil dari ngeblog, karena semua butuh proses. Teh Ani bercerita bagaimana dia pernah dipercaya mengisi konten artikel Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) tanpa bayaran selama setahun penuh. Tapi kemudian dibalas dengan mendapatkan pekerjaan dari jalur lain. Jadikan semua hal sebagai proses pembelajaran, proses berlatih untuk membuka jaringan yang lebih luas.

Saya pribadi juga sangat percaya akan hal ini. Energi apapun, baik buruk, yang kita berikan ke alam akan kembali lagi ke diri kita sendiri.  Secara materi saya memang belum banyak mendapatkan hasil dari ngeblog. Tapi di luar materi, banyak sekali yang saya rasakan manfaatnya. Termasuk bisa menambah jaringan dengan teman-teman blogger dan bertemu langsung dengan mereka, juga mendapatkan informasi tentang kegiatan-kegiatan bermanfaat yang banyak ada di Indonesia. Sebagai blogger yang on off tergantung mood, saya berharap dengan hadir di acara-acara seperti ini, saya bisa lebih rajin menulis dan semoga blog tetap bisa exist di era sosial media ini ya…

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *