Kalau syarat-syarat dasar sudah terpenuhi (dibahas di postingan terdahulu), sekarang saatnya submit Expression of Interest (EOI).
Form EOI ini bisa diisi online atau paper-based. Kami lebih memilih dengan online, selain lebih praktis, waktu mengisi form juga point kita otomatis dihitung oleh sistem. Lumayan banyak yang harus diisi, butuh waktu sekitar 2 jam untuk melengkapi. Tapi bisa nyicil mengerjakannya. Save dulu di sistem, nanti kalau mau isi lagi, buka lagi. Enaknya lagi, kalau online, kalau semua sudah diisi, baru bisa submit (submit buttonnya baru muncul). Jadi bisa sekalian periksa, ada yang belum diisi atau tidak. Di form EOI ini isinya tentang data diri, keluarga, keahlian dan pengalaman kerja kita.
Online formnya bisa diisi di web imigrasinya juga, di sini. Bikin user name dan password dulu untuk login. Jadi nanti semua status aplikasi kita bisa dilihat di account kita itu.
Kalau mau coba cek, pointsnya cukup atau gak, bisa coba cek di sini.
Waktu submit EOI, point kami 160 (tanpa job offer). Setelah diseleksi, menurut Case Officer, point kami 150. Entah bagian mana yang dikurangi. Yang pasti, mereka sangat teliti memeriksa 1-1 point kita. Dan semua harus konsisten. Jadi misal kita claim point untuk pendidikan S1 dan S2. Keduanya harus sejalan. Misal Sarjana Teknik Elektro dan S2nya di Fakultas Ilmu Komputer. Kalau tidak sejalan, kita nggak bisa claim point untuk S1 dan S2. Misal S1 Teknik, S2 MBA. Harus pilih salah satu, mana yang mau diclaim pointnya.
Soal point ini agak tricky juga. Harus dibaca benar-benar, kalau kita claim point di bidang X, bisa dibuktikan gak dan pembuktiannya apa? Nggak semua bisa diclaim points. Suami, misalnya, punya sertifikasi CISCO dan Juniper (suami orang IT) yang lumayan. Tapi ternyata tidak bisa diclaim pointnya. Yang bisa diclaim pointnya kalau sertifikasi itu diambil di New Zealand. Agak aneh, karena itu sertifikasi internasional. Tapi ya mau tidak mau, diikuti saja ketentuannya 🙂
Pasangan (istri atau suami) juga bisa menyumbang point. Syarat dasarnya sama, IELTS minimal 6.5 dll. tapi bobot nilainya beda kalau kasus kami. S2 saya (spouse) pointnya ‘cuma’ 20, sedangkan S2 suami (sebagai pendaftar utama) pointnya sampai 50. Lumayan bangeut…
Di EOI ini kita nggak bisa asal claim points. Karena kalau nanti kita lolos EOI, semua hal yang kita dapat points itu diminta buktinya. Kalau kita bohong atau dianggap memalsukan data, bisa di black list dari sistem. Saya kurang tau juga sistemnya nyambung ke negara mana saja. Tapi mending jangan ambil resiko.
Kalau menurut versi resminya:
Exaggerating points will not give you a better chance of obtaining residence. It could slow down the assessment of your Expression of Interest and result in it being resubmitted to the pool or even declined.
Untuk tips mengisi EOI ini lengkap juga di websitenya Imigrasi New Zealand. Dibahas per point. Salah satunya ada di dokumen INZ 1101 (googling aja versi lengkapnya). Jadi sekali lagi, musti rajin browsing dan baca 🙂
Karena point kami ketika submit EOI lebih dari 140, jadi kami otomatis selected pada seleksi yang dilakukan setiap 2 minggu.
Begini update status di web imigrasinya, ketika EOI kami sudah selected
Sekarang tinggal menunggu.
Bersambung ke part 4: Invitation to Apply (ITA).
[…] Part 3: Submit EOI No Comments | December 11th, 2014 | life in windy […]
[…] submit EOI dan selected automatically by system, ternyata tidak otomatis mendapatkan Invitation to Apply […]
Salam kak,
Mahu tanya.di dlm form eoi bahagian work experiences, ada dintanya start and end working date.masalahnya jika masih kerjaan di kantor yg mahu di claim experience bagaimana mahu di isi tarikh end working date nya? Jika dibiar, form incomplete.
Hi Mira, maaf baru balas ya mba, kemarin blognya sempat dihack orang, baru beres. Diisi saja dengan tanggal saat ini (sekarang) mba, jadi sampai sekarang masih bekerja di kantor itu
Hi mba, kanakan nama saya citra. mau nanya nih bbrp hal tg apply pr nz nya.
1. Med cek up
kalo apply utk family artinya kan smua yg dah usia lbh dr 17th harus lakukan. lalu utk tahu item apa aja yg hrs dicek bisa tolong info mbak cari tau nya dmana? lalu utk anak yang usia mai di bawah 12 thn apakah juga harus lakukan? soallnya tadi sepet saya baca di cek list doc mba ada nulis utk children under11 ga perlu x ray cek. jadi saya rada bingung.
2. Untuk education back ground
waktu kita submit ijasah ama trankrip nilai ( yg sudah versi english yg kita dapat dr univ) itu apakah kita sendiri yg send dr copy ijasah ama transkrip yg sudah dilegalisir notaris ataukah harus minta univ nya yg lakukan itu dan send direct dr pihak univ ?
3. Work exp
Kalo misal kita claim over than 10years artinya kita harus buktikan smua nya scara dokumen pekerjaan kita yang lalu2 juga ya ?
Terima kasih mba utk info dan bantuannya
hallo mba Citra, maaf ya baru bales ini. Udah sampai mana sekarang tahapnya mba? Semoga belum terlambat ya infonya 🙂
1. Medical check up: apa aja yang dicek sudah ada di rujukan RS yang kita tuju. Nggak bisa di sembarang RS mba. Jadi nanti ada form yang kita dapet dari imigrasi NZ dan itu yang kita bawa ke RSnya. Anak-anak iya mba, medical check up juga. Tapi nggak x-ray. Tapi lebih baiknya dicek lagi di imigrasi NZ ya, karena syaratnya berubah terus setiap saat dan kami sudah 6 tahun yang lalu.
2. KIta sendiri yang kirim mba, lengkap dengan syarat-syarat yang lainnya.
3. Iya mba, kontrak kerja, slip gaji dll semua dilampirkan buat bukti work experience kita.
Semoga berguna ya 🙂