re-writing dreams part 2

Saya baru sadar, kalau baru punya anak mood saya soal menggapai impiah (halaaah) jauh lebih bagus. Baca ini, tulisan itu saya buat waktu Radit umur 3 bulan. Dan sekarang, Rania 6 bulan, dan tiba-tiba saya jadi ingin mengevaluasi mimpi-mimpi yang dulu pernah ditulis. Deja vu…

Masih on the right track. Tapi ada beberapa yang musti di-reschedule sepertinya. Tadinya di rencana kami, punya anak ke-dua itu tahun depan. Tapi Sang Maha Segala punya rencana yang lebih baik, alhamdulillah dikasihnya tahun ini 🙂 Jadilah rencana lain mengikuti. Termasuk financial freedom.

Iya, saya dan Rahman suka dengan ide kebebasan finansial. Kerja kalau mau aja. Tanpa harus memikirkan harus cari uang untuk bayar uang sekolah anak, untuk makan, bayar cicilan, de el el. Jangan salah, saya sama Rahman 2-2nya gila kerja. Sampai saat ini kami masih menikmati pekerjaan kami. Jadi bukan berarti bebas finansial terus nanti nggak kerja. Tetap kerja, harus beraktivitas, harus produktif, kalau nggak ntar cepat pikun. Tapi kerja yang tanpa mengejar target gaji, sangat amat menyenangkan sekali *biggrin. Bisa makin banyak berbagi. Bisa liburan kapan aja, tanpa harus nabung dulu. Sedaaap!

Tadinya mimpi umur 50 tahun udah bebas finansial. Tapi di pikir-pikir lagi, kalau baru 50 tahun bebasnya, kurang lama menikmatinya hihihi..Lagipula target 50 tahun, iya kalau tercapai tepat waktu. Kalau molor? Jadi sekarang kita percepat: financial freedom by 40! Aamiin…Yah molor-molor 5 tahun masih okelah, namanya juga usaha :p

Road map disusun. Rencana dibuat.

Sekarang tinggal usaha dan berdoa.

And hope we can still having fun enjoying the process! 🙂

What’s your dream, anyway?