Dari Pak Fauzi Rahmanto, yang tulisannya selalu saya kagumi

===============================================

girl-with-glass-cartoon.jpg“Our lives are a sum total of the choices we have made.” — Dr. Wayne Dyer

Alangkah beruntungnya manusia.

Tuhan memberi kesempatan untuk menjalani setiap detik dalam hidup kita dengan pilihan. Dari bangun tidur, sampai kita tidur lagi, kita dapat memilih. Begitu bangun di pagi hari, Anda dapat memilih untuk langsung bangun dan beraktifitas, atau memilih untuk bermalas-malasan di tempat tidur. Di pagi hari, Anda dapat memilih untuk menyapa anak, istri dan keluarga di rumah dengan semangat dan senyuman, atau cemberut dan mengomel bahwa Anda kesiangan. Sambil sarapan, Anda dapat memilih untuk berbicara dengan anak Anda tentang sekolahnya, membaca berita buruk di koran, atau nonton gossip artis di TV. Di kantor, Anda dapat memilih untuk memulai menyelesaikan pekerjaan Anda, atau sekedar chatting dengan teman-teman Anda di kantor lain. Dan seterusnya. Pendek kata: Anda memiliki pilihan.

Dahsyatnya kekuatan pilihan, dapat Anda lihat dari kehidupan orang-orang sukses. Dunia teori fisika tidak akan diperkaya dengan “radiasi Hawking” seandainya Stephen Hawking memilih untuk menyerah ketika mendapati dirinya lumpuh akibat amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Entah bagaimana wajah industri software komputer saat ini, kalau saja Bill Gates memilih untuk melanjutkan kuliah dan membuang mimpinya merintis perusahaan perangkat lunak bersama Paul Allen. Mungkin tim balap Formula 1 dan produsen mobil sport terkemuka Ferrari tidak akan pernah ada, kalau saja Enzo Ferrari memilih untuk cukup puas menjadi karyawan Alfa Romeo.

Lalu apakah dengan demikian kita harus menunggu untuk membuat sebuah keputusan besar sebagaimana Hawking, Gates atau Ferrari? Tidak. Mereka tidak serta merta membuat sebuah keputusan besar. Namun melalui hidupnya dengan pilihan-pilihan kecil yang membentuk keputusan besar mereka di kemudian hari. Bill Gates tidak serta merta memutuskan untuk mendirikan Microsoft. Namun jauh sebelumnya, Gates muda telah memilih untuk mengikuti “ekskul” komputer di SMA nya. Memilih untuk “hang out” dengan Paul Allen dan kawan-kawan untuk mengutak-atik program komputer, memilih untuk berbisnis di usia muda dengan membuatkan program untuk produsen Altair, kemudian IBM PC, dan seterusnya. Pilihan-pilihan kecil yang kemudian membentuk seluruh hidupnya.

Setiap detik adalah pilihan. Dan setiap pilihan, sekecil apapun, menentukan masa depan kita.

Namun, apakah kita sudah benar-benar memahami bagaimana caranya memilih? Sebagai contoh, ketika ada peluang usaha ditawarkan kepada kita, apakah kita memilih untuk serta merta menolak, atau mencoba mempelajarinya dahulu? Di sebuah acara formal, ketika kita melihat ada orang yang dapat memberikan pengaruh positif kepada kita, apakah kita memilih untuk berkenalan, atau malah menunduk malu dan menghindar? Ketika anak kita tidak mengikuti kemauan kita, apakah akan kita hardik dengan amarah, atau coba ajak bicara? Pilihan-pilihan kecil. Namun bisa berdampak besar.

Ya, tapi bagaimana cara memilih? Mengapa kita sering ada dalam situasi yang sepertinya “salah pilih”. Apakah ada teknik untuk membantu dalam memilih? ADA.

Salah satunya yang menurut saya sangat efektif digunakan di banyak bidang kehidupan adalah teknik H-O-W yang diajarkan oleh David Freemantle dalam buku-nya “How to Choose”.

Teknik H-O-W ini terdiri dari tiga bagian:

1. Hesitate (Pertimbangan)

Langkah pertama adalah untuk selalu melakukan pertimbangan sebelum Anda memberikan reaksi. Melakukan pertimbangan berarti tidak memberikan reaksi spontan yang seringkali hanya didorong emosi. Contohnya ketika karyawan Anda ada yang melakukan sebuah kesalahan fatal yang merugikan bisnis Anda, apakah yang akan Anda lakukan: memaki, menampar atau langsung memecat. Itu kalau Anda tidak menggunakan pertimbangan. Pertimbangkanlah. Anda punya pilihan. Diamlah sejenak, untuk masuk ke tahap memilih berikutnya.

2. Outcomes (Hasil)

Sudahkah Anda memikirkan hasil yang akan Anda peroleh. Dan yang lebih penting lagi, hasil apakah yang Anda inginkan dari pilihan yang akan Anda ambil? Ketika raport anak Anda di sekolah demikian jeleknya, mungkin Anda ingin memarahi Anak Anda habis-habisan hingga ia menangis, terluka hatinya, dan hilang rasa percaya dirinya. Itukah hasil yang Anda inginkan? Atau Anda menginginkan anak yang bahagia, optimis, percaya diri, dan buahnya nanti adalah prestasi yang baik? Pikirkan dulu hasilnya, sehingga Anda dapat masuk ke tahap memilih yang ketiga.

3. Ways (Cara)

Kalau sudah ketahuan hasilnya, Anda bisa memperluas pemikiran Anda ke cara-cara yang dapat Anda tempuh. Jika hasil yang ingin dicapai adalah karyawan yang tidak melakukan kesalahan, mungkin Anda bisa mulai menulis aturan perusahaan yang lebih tegas, melakukan pelatihan kembali, atau mungkin sistem dan prosedur perlu dibenahi. Jika anak yang sehat lahir batin, bahagia, optimis, bertanggung-jawab dan percaya diri yang ingin Anda peroleh, maka mungkin Anda bisa mulai memberi kepercayaan, tanggung-jawab dan bimbingan untuk anak Anda. Cara ini dapat Anda kembangkan seluas-luasnya, dan dapat Anda jalankan secara parallel.

Ah, tapi hidup adalah pilihan. Menerapkan teknik ini atau tidak, adalah pilihan Anda.

Selamat membuat pilihan yang lebih baik. (Fauzi Rachmanto)

PS:

Saya impulsive, spontan, dan seabrek sifat sejenis lainnya. Tulisan Pak Fauzi ini saya baca di saat saya benar-benar M.A.R.A.H (dengan huruf besar, tebal, garis bawah, dan warna merah, lengkap kan ekspresi marah saya? :)) karena mendengar cerita tentang saya, yang lagi-lagi tidak benar. Saya heran, saya tidak merasa kenal personally dengan orang itu, hanya kebetulan cerita hidup kami ada yang bertemu, sedikit. Tapi kenapa dia begitu teganya cerita macam-macam? Hanya supaya orang mengasihani dia, dan menyalahkan saya? Saya marah dituduh yang tidak-tidak. Marah sekali. Tapi sekarang, saya memilih untuk DIAM. Marah dan konfrontasi langsung malah hanya akan memperkeruh masalah (terima kasih tulisannya Pak, saya jadi memilih untuk membuat pertimbangan dulu sebelum marah :)). Saya percaya KARMA. Saya masih punya Tuhan, yang tanpa saya minta pun pasti akan memberi balasan yang setimpal atas perbuatan semua orang. Baik ataupun buruk. Tuhan itu adil. Dan jangan lupa ya mbakyangsukaasalngomong, fitnah itu dosa besar lho! Dosanya tidak akan hilang selama yang difitnah tidak mengampuni. Dan saya bukan makhluk mulia mbak, saya nggak akan mengampuni sebelum mbak minta maaf. Sama saya. Langsung. Tanpa Perantara. Meanwhile, enjoy your karma 🙂

Recommended Articles

7 Comments

  1. novidya pawestrini

    Bagus banget dek tulisannya … aku share sama teman2 ku boleh ya …

  2. allo mbak, apakabar? itu bukan tulisanku mbak…as I wrote, itu aku sadur dari pak fauzi rahmanto…coba ke blognya beliau mbak (linknya ada di tulisan itu), banyak tulisan bagus…eh, bukan banyak deng, SEMUA tulisannya bagus…

  3. Betul pa kadang kita dihadapkan pada situasi sulit saat kita harus menentukan pilihan….

    Salam kenal paK

  4. salam kenal juga pak, terimakasih sudah mampir ke blog saya 🙂 maaf pak, saya perempuan lho hehehe 😛

  5. woow… tulisan yang bagus mbak…. walaupun hanya saduran, tapi anda telah memilih tulisan yang bagus untuk disadur. perkenalkan saya supervisor toko buku leksika rawamangun. saya tertari ksekali dengan tulisan mbak. boleh saya bawakan pada briefing pagi ini??? untuk memotovasi anak buah saya… karena itu tanggung jawab saya sebagai manusia dan terutama sebagai pemimpin bukan…
    silahkan mampir ke blog saya http://www.ucasucus.wordpress.com untuk tau lebih banyak mengenai program toko buku kami….

    LEKSIKA… UNLIMITED!!!

    btw, ada yg kurang sedikit… “memaafkan jauh lebih mulia dari meminta maaf”…

  6. Stephen Hawking has been recently in the news for suggesting (if I have this right) that the universe could have come into being without the assistance of God. Given his own sad condition, I can’t help wondering if he feels he could similarly get by without the assistance of God himself…

  7. CheapTabletsOnline.Com. Canadian Health&Care.No prescription online pharmacy.Special Internet Prices.Best quality drugs. No prescription pills. Buy drugs online

    Buy:Female Cialis.Ventolin.Advair.Female Pink Viagra.Aricept.Zocor.Acomplia.Prozac.Lipothin.Lipitor.Amoxicillin.Lasix.Wellbutrin SR.Zetia.Benicar.SleepWell.Seroquel.Nymphomax.Buspar.Cozaar….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *