Kenapa #PerempuanBantuPerempuan

#perempuanbantuperempuan

Udah nggak jamannya lagi sekarang perempuan saling sikut dan menjatuhkan satu sama lain. Buat apa?

Sebagai sesama perempuan, harusnya kita saling bantu. Sama-sama ngerti kok sakit hatinya kalau dinyinyirin, apalagi masalah fisik, iya kan? Sama-sama ngerti juga ribetnya kerjaan rumah sambil ngurus anak. Sama-sama nggak terima juga kalau anaknya direndahkan atau dibanding-bandingkan. Jadi buat apa?

Proyek #perempuanbantuperempuan ini sebenarnya sudah lama menghantui saya. Makin tua, jatah hidup di dunia juga sudah makin banyak berkurang, makin besar juga keinginan untuk meninggalkan sesuatu yang mungkin bisa sedikit berguna untuk yang lain.

Ada beberapa ide sebenarnya. Yang secara pribadi, saya sudah mulai beberapa tahun belakangan ini. Ada yang jalan. Ada juga yang nggak 😊 Maksudnya nggak jalan itu, karena saya pengennya memberi kail, bukan ikan. Kalau ngasih ikan, banyak salurannya, dan sejauh ini alhamdulillah tersalurkan dengan baik. Tapi bukan itu yang saya mau 😊

Mungkin benar ya katanya Bu Margaret Thatcher, β€œIf you want anything said, ask a man. If you want anything done, ask a woman.”
Yang termasuk berhasil menurut saya adalah beberapa bantuan pribadi untuk para perempuan yang ingin meningkatkan kemampuan dan keahliannya. Dari situ saya kepikiran, mungkin akan lebih baik kalau inisiatif ini saya sebar luaskan. Mungkin ada juga yang berpikiran sama dengan saya dan ingin bersama-sama mewujudkan ‘mimpi’ ini.

Keuntungan pribadi buat saya apa? Tentu ada dong 😊
Yang pertama, kalau saya ngajakin yang lain, saya jadi lebih konsisten. Karena ada rasa tanggung jawab sama teman-teman lain yang bergabung dalam inisiatif ini. Dibandingkan dengan hanya proyek pribadi yang saya jalankan sendiri. Nggak ada yang audit, suka-suka saya aja ngasih ke siapa dan kapan 😊

Ini juga jawaban untuk kegelisahan saya mungkin. 42 tahun saya hidup, alhamdulillah dikasih kesempatan sama Allah ngelakuin banyak hal, ketemu banyak orang. Kerja full time, sering. Kerja part-time di beberapa tempat sekaligus, pernah juga. Kerja sambil bisnis, sering. Kerja sambil bisnis sambil tetep ngurusin organisasi, udah juga. Buat beberapa inisiatif, sering bangeut πŸ™‚ Alhamdulillah juga, dikasih Allah suami yang sangat supportif istrinya yang nggak bisa diem ini. Walaupun penghasilan suami sebenarnya lebih dari cukup buat kami sekeluarga, suami saya nggak pernah melarang, bahkan sangat mendukung saya buat bekerja atau bisnis. It’s not all about the money, right?

Waktu pindah ke NZ kemarin dari Oman, saya sempat gelisah. Sebelum pindah ke Oman, saya ibu bekerja di Jakarta. Di Oman saya tidak bekerja tapi buka pesanan cake dan cookies hias, mulai dari ulang tahun sampai pernikahan. Saya juga sempat buat klub orang-orang yang suka baking, kemudian berkembang jadi yang suka masak juga, Muscat Baking Club namanya. Sempat buat banyak kegiatan online dan offline, terus saya pindah, beberapa admin lain juga pindah. Jadi sekarang lebih banyak di online aja πŸ™‚

Di NZ mood saya berubah. Males bangeut baking untuk terima pesanan. Dan pengennya balik kerja full time. Walaupun dengan penuh perjuangan, akhirnya dapet juga kerjaan di satu BUMN di Wellington. Saya suka kerja, bukan karena pengen karirnya. Tapi karena saya suka ketemu orang-orangnya. Sekaligus juga buat sarana aktualisasi diri. Alhamdulillah kemarin dapet tim yang enak. Sambil kerja, saya kebetulan jadi Ketua organisasi masyarakat Indonesia di Wellington. Saya emang suka organisasi dari dulu, jadi saya seneng ngejalaninnya.

Sekarang pindah ke Brisbane, karena alhamdulillah karir suami saya juga meningkat, saya jadi mikir ulang. Apa yang sebenernya saya ingin lakukan dalam hidup? Kerja kantoran sepertinya bukan panggilan hidup saya. Duh semoga yang ngasih saya beasiswa S2 ke Belanda nggak menyesal udah ngasih beasiswa ke saya πŸ˜€ Sudahkah cukup bekal saya kalau nanti ditanya, apa yang udah saya lakukan selama ini? Apa yang udah saya lakukan dengan kemampuan yang Allah beri?

Saya bersyukur sekali selama ini Allah sudah banyak memberi saya kesempatan belajar, bertemu dengan teman-teman yang punya banyak keahlian, sekaligus juga dipertemukan dengan teman-teman yang mungkin belum memiliki kesempatan untuk itu. Jadi mungkin Allah mau saya jadi jembatan untuk kedua pihak yang sebenarnya bisa saling dukung ini. Juga sekalian berbagi pengalaman saya belajar cari uang sendiri, sejak SMA.

Yang kedua, saya punya anak perempuan. Saya nggak mau dia hidup dalam dunia di mana perempuan saling sikut dan menjatuhkan. Satu lagi, saya kebetulan dianugerahi anak perempuan dengan rasa empati yang (ke)tinggi(an). Dia bisa marah-marah kalau liat saya lewat begitu saja di depan pengemis tanpa memberi apapun. Terakhir, dia marah ketika lihat video anak-anak kelaparan, dan dia bilang saya nggak berbuat apapun untuk membantu mereka. Helllo…! Pengen dipites kan.

Kalau pun selama ini kami memberi sumbangan kepada mereka yang membutuhkan, saya memang tidak pernah bilang ke anak-anak. Tapi sejak diprotes begitu, saya jadi ‘pamer’ setiap kali habis menyumbang 😊

Bu Melinda Gates pernah bilang β€œIf you invest in a girl or a woman, you’re investing in everyone else”. Dan saya setuju itu 😊
Cita-citanya nggak muluk. Yang penting mulai dulu. Membantu para perempuan YANG INGIN mandiri dan punya penghasilan sendiri. Kalau nggak ingin ya gak apa-apa. Hidup orang kan beda-beda toh?

Semoga ke depannya makin banyak yang bisa dibantu. Makin banyak perempuan yang bisa menentukan nasib hidupnya sendiri. Makin banyak perempuan yang membantu perempuan lain. We rise by lifting others, right?

Proyek pertama insha Allah mulai bulan ini, beasiswa untuk berbagai kelas keterampilan. Dengan harapan para peserta bisa memanfaatkan ilmunya untuk menghasilkan pendapatan sendiri.

Email detail rencananya saya kirimkan buat yang kemarin sudah menyatakan ketertarikannya untuk membantu. Ada beberapa rencana ke depan, and I am excited! Itu yang bikin hidup lebih hidup bukan?

Behind every successful woman is a tribe of other successful women who have her back.
Hopefully, we can be part of that tribe!

PS: Email ke perempuanbantuperempuan@gmail.com kalau mau terlibat dalam inisiatif ini ya πŸ™‚

Instagram di sini ya
FB di sini

Recommended Articles

4 Comments

  1. bener nih mbak Dek, makin bertambah umur, makin berkurang jatah hidup di dunia, dan makin ke sini memang harus lebih sadar waktu untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
    good luck untuk proyek #PerempuanBantuPerempuan nya mbak Dek πŸ˜€

  2. Susan gustianty anggraeni

    Salam kenal mbka ,aku termasuk follower mak di ig jarigendut …
    Setiap foto yg mba posting , sedikit banyak nya selalu menginspirasi aku … semoga aku bisa join yah di proyek ini , krn aku ingin banyak belajar untuk bisa aku mengajarkan kedua putri aku … sebagai single parent aku ingin mereka bisa lebih mandiri , dan bisa menata hidup mereka lebih baik …
    Semangat #PerempuanBantuPerempuan

  3. Keren mba sama hobby kita, berarti buat org lain itu membuat kita bahagia, not about money

  4. aamiiinnnn yang penting happy iya kan mba πŸ˜€

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *