Lima Salah Kaprah dalam Perencanaan Keuangan

perencanaan keuangan

Sejak mulai menulis soal #perempuanngaturduit di Instagram saya, ada beberapa pertanyaan yang masuk soal bagaimana cara mengatur keuangan keluarga. Masalah keuangan memang sensitif ya. Tidak jarang hal ini malah jadi sumber pertengkaran yang berujung pada hal yang tidak diinginkan.

Menurut saya, salah satu yang jadi masalah adalah gagalnya kita membuat perencanaan keuangan atau financial planning. Konon kalau kata Benjamin Franklin, “If you fail to plan, you are planning to fail.” Atau gampangnya, siap-siap gagal aja deh, kalau nggak bisa buat rencana.

Ada beberapa salah kaprah yang saya lihat banyak terjadi dalam membuat perencanaan ini:

1. Perencanaan keuangan hanya untuk yang banyak uangnya. Kalau uangnya sedikit, apa yang bisa direncanakan?

Justru perencanaan keuangan itu penting untuk kita yang uangnya nggak banyak, tapi maunya banyak. Seperti saya. Kalau horang kayah tujuh turunan mah bebas ya. Mau beli apa aja bisa, tanpa harus direncanakan dulu, bisa langsung beli. Kalau kita yang musti nabung dulu untuk beli sesuatu, ya mau gak mau, musti direncanakan dulu.

Selama kita masih memiliki keinginan untuk mencapai/membeli sesuatu, selama itu juga kita perlu PERENCANAAN KEUANGAN.

Direncanakan, diatur, bagaimana caranya supaya keinginan kita itu bisa dibeli dan dicapai dengan sumber daya yang kita punya sekarang. Sumber daya yang kadang pas-pasan itu 🙂 Tanpa harus ngutang atau mengorbankan kepentingan yang lain.

2. “Duh, masih suka shopping. Nanti dulu deh ngurusin soal perencanaan keuangan.”

Ini salah kaprah yang lain lagi. Jangan salah, shopping itu perlu ya ibu-ibu. Demi kewarasan 🙂 Tapi jangan sampai, karena lepas kontrol shopping, uang sekolah anak jadi tidak terbayar. Nggak mau kan, keasikan shopping, terus jadi didatangi oleh debt collector.

Supaya kita tetap bisa shopping dengan tenang, makanya perlu direncanakan. Berapa anggaran untuk belanja-belanji. Berapa untuk bayar uang sekolah anak, bayar cicilan rumah dan sebagainya.

Lagi-lagi karena uangnya nggak banyak, tapi keinginannya banyak 🙂

3. Susah amat musti diatur-atur. Jadi nggak menikmati hidup dong.

Kalau pengaturannya benar, perencanaan keuangan itu tidak membatasi. Malahan, kita jadi belajar membuat skala prioritas buat keinginan-keinginan kita yang banyak itu.

Punya perencanaan itu buat kita punya arah, apa yang mau kita tuju. Dan pilihan-pilihan apa yang kita punya untuk mencapainya.

Yang lebih penting lagi, membuat perencanaan keuangan bikin hidup kita nggak was-was. Shopping tetap jalan karena kita tahu kita ada anggaran untuk itu. Jalan-jalan juga tenang, karena nggak mikirin nanti pulangnya gimana bayar tagihan kartu kredit.

Hidup tenang itu juga menikmati hidup, bukan?

4. Ah, masih lama ini pensiun. Nanti aja nabungnya.

Ini juga salah kaprah yang lain. Yang pasti, makin lama kita memulai, maka akan lebih banyak lagi dana yang harus kita sisihkan.

Jangan sampai sudah tua nanti, kita membebani anak-anak. Walaupun itu pahala buat mereka, tapi alangkah lebih baiknya kalau kita juga bisa tetap mandiri.

Kita juga ingin tetap hidup dengan standar gaya hidup seperti ketika kita masih punya penghasilan, kan?

5. Saya nggak ngerti Financial Planning. Jadi ngikut aja sama yang ngerti.

Financial planning aka perencanaan keuangan itu bukan trend sesaat. Jangan ikut-ikutan. Ini menyangkut hidup kita dan keluarga.

Tujuan setiap orang berbeda. Pilihan ‘kendaraannya’ untuk mencapai tujuannya juga berbeda-beda.

Ibaratnya kita ikutan si A naik pesawat terbang. Padahal kita trauma terbang. Di tengah jalan deg-degan nggak tau juntrungan. Begitu sampai tujuan, kaget. Karena ternyata si A mau ke Raja Ampat dan kita berharap pergi ke Medan.

Belajar aja pelan-pelan. Tanya sama yang ngerti. Browsing. Sosial media jangan hanya untuk bahan gosip. Follow akun di Instagram atau Facebook group yang relevan. Beli buku. Ambil kelas kalau perlu. Jangan pernah merasa rugi untuk menginvestasikan sebagian pendapatan untuk menambah pengetahuan dan keahlian.

Kalau punya dana lebih ya lebih baik lagi karena bisa sekalian menggunakan jasa perencana keuangan.

Yuk, kita belajar bareng!

Follow @jarigendut di Instagram atau #perempuanngaturduit

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *