Akhirnya setelah 3 tahun, saya lanjutin juga ini cerita apply PR NZ. Tulisan terakhir di seri ini. Ini saya tulis 25 September 2018, tapi biar nggak terlalu jauh jaraknya sama postingan seri sebelumnya, saya edit tgl publishnya jadi 2015 ya 🙂
12 September kita dapet surat ini. Residence Visa granted. Yay!
Setelah dapet surat ini, selanjutnya cuman tinggal:
1. Bayar migrant levy (£160.00 buat di atas 5 tahun, dan £80 buat anak di bawah umur 5 tahun).
2. Kirim passport buat dapet stiker visanya (saya dan anak-anak lagi liburan di Indo waktu itu, jadi kita kirim ke Kedutaan NZ yang di Jakarta. Suami masih di Oman, jadi passportnya dikirim ke London).
Katanya prosesnya sekitar 2-4 minggu. Tapi karena suami udah ditungguin musti mulai kerja (ditungguin dari Juni, he is so lucky mengingat waktu kita sampai sini baru ngeh cari kerja susahnya ampun. Will write about it later), jadi dipercepat. 1 minggu udah kelar.
Ini yang kita dapet:
You will be granted a resident visa which allows you twelve months to enter New Zealand for the first time.
Your resident visa allows you to live, work, and study in New Zealand. Your resident visa will be endorsed with travel conditions for two years from the date you arrive in New Zealand. After these first two years, you will need to apply for further travel conditions or a Permanent Resident Visa if you are planning to travel outside New Zealand in the future.
Waktu baru dapet, namanya resident visa. Bisa kerja, tinggal, belajar, beli rumah, ikut pemilu dll, tapi cuma berlaku 2 tahun.
Setelah 2 tahun itu, kita apply lagi jadi permanent residence visa (PR Visa), alhamdulillah lancar juga.
Bedanya apa? Hak untuk kerja, tinggal, belajar, beli property, punya hak suara Pemilu, dll sama aja sebetulnya. Cuman kalau PR nggak ada travel conditions. Indefinite. Bisa bolak-balik NZ kapan aja (semoga nggak berubah nanti peraturannya ya…).
TIMELINE
Waktu kita apply Residence Visa ini alhamdulillah prosesnya cepet. Februari apply, September udah dapet. Tapi ada teman yang lama juga prosesnya, bertahun-tahun (ada yang 8 tahun, ampun!). Jadi ini nggak bisa dijadiin standard. Rata-rata kalau saya baca 1-2 tahun.
Cuman buat gambaran, ini summarynya (tahun 2014):
– Februari: submit EOI (Expression of Interest).
– 5 Maret: selected by system.
– 29 Maret: Dapet ITA (Invitation to Apply). Antara tgl 5-29 Maret itu ada beberapa email klarifikasi yang musti kita jawab.
Deadline 4 bulan (29 Juli) untuk submit dokumen-dokumen yang membuktikan points yang udah kita claim (pendidikan, pengalaman kerja, umur, dll). Kami kirim 14 Juli (mepet jaya, dan ternyata dokumennya kurang lengkap).
– 26 Juni: suami dapet kerja (letter of offer). Diminta mulai kerja secepatnya, paling telat 1 September.
– 14 Juli: kita submit dokumen pendukung, dengan tambahan job offer.
– Agustus-September: verifikasi data dan approved. Termasuk soal kesehatan yang agak bikin deg-degan.
– 19 Oktober: suami sampai Welli.
– 22 November: saya dan anak-anak nyusul, sampai di Wellington.
And it’s a wrap. Saya senang kalau ternyata tulisan berseri saya ini bisa bantu orang. Apalagi beberapa ada yang udah sampai NZ juga. Selamat ya!
Butuh leap of faith yang pasti untuk mulai sesuatu di negara baru. Ini negara ke-3 kami sebagai keluarga (negara ke-4 suami, negara ke-4 saya juga). Untuk yang baru pertama kali, saran saya, nekad harus tapi jangan lupa back up plan. Apalagi kalau sudah ada anak. Rezeki ada dimana-mana kalau kita mau usaha. Nggak harus di NZ. But if you’re looking for a quality of life, yes, it’s wonderful here.
Ada beberapa kasus yang pindah ke sini ternyata nggak seindah yang diharapkan. Cari kerja jauh dari gampang. Wong negaranya kecil, lapangan kerja ya nggak sebanyak di negara besar. Biaya hidup mahal. Ada beberapa teman saya (Indonesia dan non-Indonesia) yang akhirnya memutuskan untuk pulang kembali ke negaranya.
Ada juga yang apply SMC, tapi karena belum dapet kerja, jadi dapetnya visa SMC-JSV, Job Search Visa. Dapat visa 9 bulan buat cari kerja di NZ. Dia udah ke NZ 2 bulan cari kerja dan nggak dapet, jadi 9 bulan kemudian ya visanya hangus.
Untuk baca pengalaman orang-orang lain, bisa baca di:
http://www.enz.org/forum/
Saya dapat banyak ilmu dari forum ini.
Tulisan lengkap di seri ini:
http://jarigendut.com/tag/cara-apply-pr-nz/
Mbak,,aku baru baca blognya Mbak Dedek deh..bermanfaat banget..
Klo ini kan apply resident ya? Klo PR udah apply belum Mbak?apakah prosesnya ribet?
Hallo Rin, maaf ya baru bales ini. PR itu kelanjutan dari Residence Visa Rin. Bisa apply setelah 2 tahun dapat residence visa. Syaratnya cuman minimal stay berapa ratus hari gt, dalam 2 tahun terakhir, dan tidak pernah melanggar hukum. Kita udah PR sekarang. Cepet kok prosesnya. Cuman isi form, kasih passport, kemaren ngasih bukti beli rumah juga buat bukti keseriusan kita tinggal di sini (nggak juga gpp), dan gak sampe sebulan langsung jadi PRnya.
Kak, mau nanya kapan dimulai pendaftaran dan deadline untuk apply resident visa ? Di menu mana kita bisa liat tgl pembukaan pendaftaran, tgl deadline & tgl pengumuman seleksi.
hallo mba, maaf baru balas ya. Ini login blog saya sempet dihack dan baru balik lagi.
Nggak ada deadline untuk apply resident visa mba. Mereka proses setiap aplikasi yang masuk, tapi antri aja. Lama prosesnya beda-beda. Kita lumayan cepet cuman gak sampe setahun. Ada yang sampe 8 tahun juga. Tergantung kualifikasi dan antrian yang daftar seberapa banyak. Good luck ya 🙂