Duh, kalo ngomongin masalah budgetting, buat anggaran, saya jago…Apa-apa dibuat anggarannya, budget buat weekend segini, isi bensin segini, jalan-jalan segini. Tapiiiii, prakteknya ini yang susah, ngikutin apa yang udah ditulis di budget itu lho, ampuuunnn…Menghabiskan uang memang jauh lebih enak daripada nabung ya…Tapi saya yakin *optimis* nanti lama-lama saya juga bisa disiplin ngikutin anggaran yang udah saya buat. Biar nggak sengsara, saya buat anggaran yang ’shopping-n-travelling-friendly’ hehehe…
Yang pasti, anggaran belanja itu amat sangat relatif, tergantung dari pribadi kita masing-masing. Yang paling penting sebelum membuat anggaran adalah:
*kenali diri dan kebutuhan Anda, serta
*tentukan target-target keuangan yang ingin dicapai dalam 2-5 tahun ke depan.
Kalau udah tau targetnya apa, lebih gampang kok buat anggaran dan menjalankannya dengan disiplin :). Ini post-post yang menurut saya harus ada dalam anggaran yang kita buat:
1. Catat semua post pendapatan (gaji, honor tambahan, uang jajan dari ortu, dari suami, apapun itu deh. Pokoknya semua pendapatan. Yang pasti tapi ya…Jangan yang ‘kayaknya penjualan bulan ini bisa dapet segini…’)
2. Buat daftar semua pengeluaran tetap yang mau nggak mau harus dibayar setiap bulan. Kalau orang bijak bilang, komposisi pengeluaran kita itu (dari 100% pendapatan) harusnya:
50% untuk konsumsi
30% untuk bayar cicilan (rumah, mobil, kartukredit, panci, kuali, semua cicilan deh pokoknya)
20% untuk investasi.
Contoh pengeluaran tetap dan tidak bisa ditunda itu seperti buat amal, angsuran atau sewa rumah/kost, bayar listrik-telpon-air, bayar asuransi, angsuran kredit-kalau ada, kewajiban ke orangtua, yang gitu-gitu deh. Apa saja pengeluaran tetap ini berhubungan juga dengan target yang mau kita capai tadi. Contoh, pengen beli rumah 3 tahun lagi. Nah, sisihkan uang buat DPnya dari sekarang
3. Buat pos pengeluaran tidak tetap. Nah, ini post favorite saya, harus selalu ada dalam setiap anggaran yang saya buat. Bukannya apa-apa, kalau post ini nggak ada, tapi kebutuhannya ada, nanti kita bakalan menggunakan uang yang di post no. 2 di atas untuk membiayai biaya-biaya tidak tetap ini. Jadinya kan keteteran, yang penting jadi nggak dibayar. Pos pengeluaran nggak tetap ini seperti untuk beli baju, makan di restoran, jalan-jalan, nonton, beli CD (btw, udah pada beli CDnya Maia-MeyChan belom? Beli ya…Jangan beli CD Tante satunya lagi hehehe). Besarnya? Nah, berhubung ini nggak wajib, besarnya benar-benar tergantung kemampuan kita. Yang pasti, anggaran untuk senang-senang harus ada, tapi jangan sampai NGUTANG!
4. Buat juga anggaran untuk pengeluaran tidak terduga seperti buat ke dokter, benerin rumah yang bocor, mobil yang rusak, sale yang tiba-tiba dan begitu menggiurkan, pokoknya apapun itu. Pokoknya buat jaga-jaga…
5. Pembayaran tahunan. Saya nggak telaten buat budget setiap bulan, jadi saya buat aja satu budget yang bisa dipake setiap bulan. Akibatnya? Pembayaran tahunan jadi harus dimasukan juga dalam budget bulanan itu. Misalnya bayar zakat harta, PBB, atau pajak mobil, dibagi 12 bulan. Jadi kayak nyicil bayarnya bulanan.
6. Review budget tiap bulan. Ini penting, biar kita tau posisi kita untuk bulan depannya gimana. Misalnya bulan ini kita udah tekor karena biaya menikah (saya sekalian curhat hehehee), bulan depannya ya agak-agak nahan diri buat belanja-belanji. Kalo bulan ini lebih, tabung atau ya bolehlah memanjakan diri. Yang penting, alokasi buat nabung udah ada kan?
Yang pasti, berapa hal yang harus dilakukan begitu terima gaji atau untung atau honor atau apapun itu:
1. First thing first, nabung! Ya, begitu terima gaji, honor, atau apapun itu, yang pertama harus dilakukan adalah nabung! atau investasi. Pokoknya pay yourself first! Besarnya? Minimal 10% dari pendapatan kita harus disisihkan. Yakin deh, kita pasti bisa kok hidup dengan uang sisanya, cuman butuh membiasakan diri aja.
2. Selanjutnya baru alokasikan uang sesuai post-post di atas.
Happy budgeting
PS: Jujur, saya bukan penganut aliran berhematsampaisengsara untuk mendapatkan target yang saya mau. Menurut penelitian, kalau kita berhemat, maksimal penghematan kita itu hanya sampai 30% dari pengeluaran reguler. Saya lebih setuju untuk meningkatkan pendapatan, daripada mengurangi pengeluaran. Caranya? Ya, cari sampingan dong Nanti kapan-kapan kita bahas ya soal alternatif penghasilan tambahan ini…
kreatip..kreatip..makin smart urusan keuangan nih dek…hehhee..salah satu hal yang HARUSSSSS saya contoh…
hihihi, gue juga lagi belajar vie..disiplin yang susah 🙁 belajar sama-sama yuks…