Sejak bulan Ramadhan lalu, akibat pasar saham anjlok dan seperti biasa emas selalu dipilih para investor sebagai safe havennya, harga emas dunia gonjang-ganjing. Sempat lebih dari Rp 550.000 per gram, dan sekarang setelah Idul Fitri mulai stabil. Hari ini harga emas Rp 500.000 per gram (15 Oktober 2011, menurut Antam). Walaupun sudah lebih stabil, pembeli tetap kesulitan mendapatkan LM. Antrian panjang di Antam, itu juga banyak yang stoknya habis, terutama untuk gram-gram kecil (1 – 25 gr). Stok habis ini juga terjadi di banyak toko emas. Indonesia seperti terkena demam emas ya…
Saya jadi pengen nulis soal emas sebagai alat investasi. Benarkah emas paling menguntungkan? Benarkah harga emas selalu naik?
Coba liat grafik ini.
Sumber dari: http://goldprice.org/30-year-gold-price-history.html
Kalau dilihat dari catatan sejarahnya, harga emas pernah turun.
Bulan Januari tahun 1980, harga emas naik mencapai 850 USD per ounce. Tapi bulan-bulan berikutnya, turun sampai 300 – 400 USD per ounce, tetap stabil sampai beberapa lama, dan baru kemudian naik lagi. Ada beberapa analisa tentang alasan kenapa harga emas waktu itu naik lalu turun lagi (invasi Sovyet ke Afghanistan, revolusi Iran, tingkat inflasi di US, hanya beberapa analisa yang disampaikan oleh para pakar).
Mungkinkah dengan harga emas yang sudah tinggi seperti sekarang, harga emas akan turun lagi nanti?
Saya bukan pakar. Bukan juga ahli perencana keuangan. Cuman emak-emak yang lagi belajar investasi. Jadi jangan harap di blog saya akan ada analisa soal kenapa harga emas naik dan turun 🙂
Sejak belajar soal investasi 2 tahun yang lalu, satu prinsip dalam investasi yang menurut saya penting adalah: Do NOT put all your eggs in one basket. Artinya? Diversifikasi resiko. Jangan semua dana investasi dialokasikan ke satu instrumen investasi. Walaupun itu emas, instrumen investasi yang dianggap paling aman.
Saya pribadi percaya kalau emas lebih bermanfaat sebagai pelindung nilai (saya pernah nulis soal emas anti inflasi di sini) daripada sebagai instrumen investasi yang memberikan return berlipat ganda.
Lalu apa instrumen investasi yang memberikan return lebih baik dari emas?
Berdasarkan data dari Schroder, hasil investasi dari berbagai instrumen selama 10 tahun dari 2000 – 2010 adalah sebagai berikut:
Gold 422%, Index Prop 629%, RD Equity 1981%, Selected Blue chips 3429%, JCI 770%. Hayooo, seru kan? 😉
Mau yang 1000 – 2000% per tahun? Ya bisnis sendiri..
Tapi jangan lupa, pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil resiko dan tujuan keuangan Anda. High risk, high return. Nekad main saham walaupun bluechips, tapi tidak siap dengan resikonya, terus jantungan deg-degan setiap saat, itu namanya mendzolimi diri sendiri 🙂 Kecuali kalau memang profil Anda adalah orang yang berani ambil resiko tinggi, go ahead!
Yang pasti, investasi dan perencanaan keuangan itu jangan dibuat susah. Financial planning and investing should be FUN ! 🙂
PS:
Lain kali saya nulis tentang instrumen investasi yang lain ya. Mau nulis soal RD saham nggak sempet-sempet..Happy investing 🙂
I luv this article dek…..! Thanks!