Saya berhenti memberi anak-anak jalanan uang receh sejak tahun lalu. Banyak alasannya, termasuk salah satu yang terkuat adalah bahwa uang-uang itu mereka gunakan untuk nge-lem (istilah untuk mabok dengan menggunakan lem aibon yang dihirup sampai mereka mabok. Mabok murah meriah).
Sebagai gantinya, mobil saya isi dengan keripik, biskuit, coklat yang saya bagikan setiap bertemu mereka. Mereka senang. Saya juga. Setidaknya, saya yakin mereka dapat makanan yang lebih baik. Bergizi? Saya kurang yakin juga sebenarnya. Keripik full MSG itu? (tapi enak sih ya, saya juga suka hehehe). Tapi untuk memberi mereka nasi bungkus setiap hari, saya belum sanggup. Karena keterbatasan waktu, terutama.
Diskusi nggak penting saya dengan ekonom senior di tim kami, ngalor-ngidul ke Muhamad Yunus (ooo…how I love this guy!) dan program activianya. Terus jadi ke selai kacang. Menurut si bapak konsultan senior dari Belanda itu, selai kacang sangat baik untuk anak-anak. Anak-anak yang gizi buruk, lebih baik diberi selai kacang. Kebutuhan gizinya terpenuhi.
Saya mulai browsing untuk cari-cari tau soal selai kacang ini. Walaupun menurut beberapa situs kesehatan, selai kacang bisa menimbulkan alergi bagi anak di bawah umur 2 tahun, tapi plain peanut butter provides a good source of protein and healthy (mono-unsaturated) fats. Healthier alternatives include reduced fat, reduced sugar, and flaxseed enriched. Flaxseed gives the butter some added flavor while providing omega 3 and 6 fatty acids. These oils promote cardiovascular health and joint support (from helium.com).
And here is another one: the best reason is that most younger children, even those who are very picky eaters, like eating peanut butter and it is a ‘good’ food, being high in protein, having plenty of calories, no cholesterol, and being rich in vitamins and minerals, including iron, Vitamin E and B Vitamins. Combine some peanut butter thinly spread on a piece of white bread, and you are also getting your child lots of calcium too (from the bread).
Di situs lain lagi, saya liat kalau lebih baik peanut butter yang tanpa potongan kacang (jadi yang halus saja) agar anak tidak tersedak.
Voila!
Saya jadi dapat ide. Saya kasih aja anak-anak jalanan itu roti tawar isi selai kacang.
Praktis, dan anak mana yang gak suka selai kacang? Nyammm…!
Roti selai kacang dan susu kemasan dalam satu paket. Bergizi kan?
Ini perhitungannya untuk setiap paket:
Roti tawar isi 10 Rp 7.000 @ Rp 700
Selai kacang, kalau gak salah saya beli harganya 7000 juga, bisa buat 7 kira-kira @ Rp 1000
Susu (ada tuh, ultramilk buat yang versi kemasan ekonomis. Rasanya enak kok) @ Rp 1500
Berarti per paket (isi selai kacang dan susu) @ 3300
Berapa 2.5% dari gaji Anda sebulan? 😉
Mungkin ini bisa jadi salah satu alternatif biar anak Indonesia sehat-sehat ya…amien…
PS:
Saya menemukan cara enak makan selai kacang dari murid privat saya dulu, bule umur 9 tahun. Begini caranya:
Celupkan sendok makan ke selai kacang (lebih enak yang ada chunkynya hehehe). Setelah sendok makan penuh dengan selai kacang, celupkan lagi sendok itu ke mesis. Kalau saya, saya masukin lagi ke susu bubuk. Nanti makannya kayak makan lollypop. Nyammmmmmmmm bangeut! Cobain deh!
Setuju, ‘Dek.
Aku juga suka kasih needy people makanan instead of cash, soalnya kalau dikasih cash nanti disetor ke ‘boss’ mereka, dimana those children might do not enjoy the money at all.
Cuma karena kesibukan, saya masih cuma bisa kasih indomie, karena tidak perlu ‘moles’2x selai ke roti. Memang kurang sehat sih, tapi at least mereka kenyang malam itu. And those people really appreciate it… paling enggak tidak usah beli mie malam itu. Apa di Jakarta masih boleh ngasih orang2x jalanan? Setahuku sudah dilarang and dendanya benar2x make us fell not ‘fine’ at all… 😉
hehe~ jadi inget tadi malem pas ngopi di luar..ntar aku posting deh dek
allo mbak rosa, salam kenal 🙂 masih banyak kok mbak yang ngasih uang ke pengamen/anak-anak jalanan/pengemis dll…seperti biasanya kayaknya, peraturannya (mungkin) udah ada, tapi implementasi apa daya 😉 aku juga mbak di rumah kok mbak yang ngoles-ngoles, so the children should thank my mbak sebenernya, instead of me yang pemalas ini hehehe makasih ya mbak udah mampir 🙂
di, apaan di? kok blom ditulis? yang jadi cover majalah, beda euy hihihi
sepakat. beri mereka sarapan bergizi. met kenal btw.
Idenya boleh juga Dek! Ga pernah tau manfaat selai kacang ternyata besar juga.
[…] Andre dan Suryanto Posted in Daily by didut on June 10th, 2008 Sama seperti dedek, gw gak suka ngasih duit ke anak jalanan. Tidak […]
ide bagus mbak dek, eh, manggilnya gimana ya? heheh..
teriris-iris kalo ngeliat anak-anak. belum bisa melakukan banyak untuk mereka. aku contoh idenya ya mbak.. makasih =)
allo mbak diah, salam kenal ya 🙂 monggo mbak, aku tulis di blog kali2 ada yang mau kritik atau usul program lain yang lebih bagus…kalo dicontoh, aku seneng bgt hehehe panggilnya dedek aja, tapi aku seneng deng dipanggil mbak dedek, kesannya anggun gitu, halah…gak penting! hehehe thx for dropping by ya mbak…