fly-high.jpg

Akhir-akhir ini makin banyak kayaknya buku, film, diskusi, seminar, training yang membahas soal pentingnya punya mimpi dan bahwa kita pasti bisa mencapai mimpi-mimpi kita itu.

Saya 100% yakin dengan itu semua. Jadi inget, dulu, waktu masih kuliah dan aktif di o r g a n i s a s i i n i, saya sempet jadi trainer. Salah satu materi training yang harus kita buat dan kasih adalah soal Power of Dream ini. Saya masih inget bangeut materinya, salah satunya adalah pentingnya punya orang-orang terdekat yang bisa kita bagi soal mimpi kita – harta karun kalau kita juga punya orang-orang dengan mimpi yang sama. Dengan sharing mimpi-mimpi kita, secara nggak sadar, alam bawah sadar kita akan ‘menuntun’ kita, jadi pelan-pelan, selangkah demi selangkah, akan makin mendekatkan kita mencapai mimpi-mimpi kita itu.

Soal mimpi-mimpi ini, saya punya banyak keajaiban dalam hidup saya.

Dulu, bapak menyuruh saya untuk ikutan beasiswa ke Singapura. Ada beasiswa yang setiap tahun memang dijatahkan untuk pelajar-pelajar negara ASEAN melanjutkan SMA ke Singapura. Iya, saya memang masih SMP waktu itu. Bapak udah bilang soal beasiswa itu dari saya kelas 2 SMP, dan semangat bangeut nyuruh saya ikutan kalau lulus nanti. Saya? MALES! Jadi formulirnya nggak saya kirim-kirim, sampai udah dekat waktu deadline dan bapak saya nanya. Ketika tahu kalau belum saya kirim, beliau kecewa dan saya menyesal…Jadi pada hari-hari terakhir (kayaknya udah telat malah hehehe), saya kirimkan juga formulirnya. Beres Pa, the job is done!

Seperti harapan saya, saya nggak diterima 😉 Tidak mau mengecewakan orang tua yang sangat saya cintai itu, saya turuti keinginannya untuk coba lagi, beasiswa ke sekolah ini sekarang. Sekolah yang baru dibangun, kolam renang aja belum jadi. Gedung sekolah baru beberapa bagian yang udah berfungsi. Waktu itu, sekolah ini termasuk pelopor sekolah dengan kurikulum nasional plus (kalo sekarang mah kayaknya di tiap kode pos aja minimal ada 1 sekolah berkurikulum national plus, entah bener entah nggak hehehe), Bapak saya memang up-date kalau masalah-masalah begini, jadi saya percaya 1000% waktu beliau bilang, “Walaupun baru, ini sekolah bagus, Dek,”. Bener sih, waktu saya masuk, status sekolah itu masih terdaftar. Setahun kemudian langsung disamakan. Laboratoriumnya lengkap, mulai dari bahasa (guru saya banyak yang bule..), art, sampe musik. Olahraga? Dari anggar sampai berkuda.

Untuk memasukkan saya ke sekolah itu dengan uang sendiri jelas nggak mungkin. Uang masuk dan SPPnya USD, belum lagi uang asramanya yang per bulan Rp 800,000 itu (note: ini 800 ribu tahun 1994 ya, kalau diitung inflasi sekarang, bisa beli permen banyaaaakkk bangeut 😛 ). Lolos tes awal, saya dipanggil tes wawancara, dan ternyata saya lolos! Lumayan deh, nggak dapet beasiswa ke Singapura, beasiswa ini pun OK kok 😉

Di sekolah itu saya belajar banyak hal. Salah satu turning point saya berubah adalah di sekolah itu menurut saya. Ketemu banyak orang, dengan beribu (eh, muridnya belum sampe 1,000 deng…saya sekelas cuman 21 orang, dan kita cuman punya 3 kelas di angkatan saya hihihih…) kepribadian, tambah lagi tinggal di asrama, those are really unforgettable years! Di situ juga orientasi saya mulai berubah. Saya jadi pengen sekolah ke luar negeri pas kuliah nanti! Nggak tau gimana caranya, tapi saya pengen! Mulai deh ikutan test TOEFL dan SAT buat syarat-syarat masuk kuliah nanti. Untuk urusan sekolah ke luar ini, mama sebenernya nggak setuju. Buat almarhumah Mama saya tercinta itu, “Ngapain sekolah jauh-jauh? Kalau Mama kangen, susah nengoknya!”. Walaupun Mama rela melepas anak-anaknya melanjutkan sekolah ke Pulau Jawa setelah SMP (kami sekeluarga tinggal di Bandar Lampung), tapi buat beliau Bandung udah paling jauh (kakak-kakak saya SMAnya di Bandung).

Jadi Papa-lah partner kompak saya dalam perburuan beasiswa ini. Gentlement agreement: Papa nggak mungkin nyediain uang sebanyak itu untuk saya pergi ke manapunitunegeriantahberantahyangsayamau (waktu itu saya pengen ambil arsitektur di Canada), tapi bakalan diusahain untuk biaya hidupnya per bulan. Jadi saya kudu cari beasiswa. Theeeennnnn…krisis moneter! Dollar melonjak gila-gilaan, dan bahkan untuk biaya hidup pun saya harus cari sumber lain. Daaaaannnn, susah cari beasiswa untuk S-1 (S-2 banyak, pengalaman di kemudian hari membuktikan :P).

Untuk sementara, saya memang harus mengubur impian saya dulu. Tapi mimpi itu masih ada, cuman hibernasi sesaat 😉 Alhamdulillah, saya diterima di s i n i. Padahal itu juga ‘kecelakaan’. Saya tergila-gila dengan arsitektur, kayaknya keren bangeut bawa tas tabung panjang dan gambar-gambar gitu. Jadi saya pilih Arsitektur ITB dan UI. Pilihan ketiga harus IPS nih, karena saya ambil formulir IPC. Jadi ya iseng pilih Ekonomi UI. Lucunya, Papa saya bilang, dulu waktu masih kecil saya pernah bilang pengen jadi bankir yang bisa gambar rumah.

Tadinya terpikir untuk ikut lagi UMPTN tahun depannya, masih penasaran dengan arsitektur. Tapi terus saya seneng dengan kampus saya, ketemu teman-teman yang azaib-azaib, jatuh cinta dengan organisasi kampus, dan saya nggak mau pindah…

Lulus S-1 tahun 2002, dan mulai semangat cari kuliah lagi. Pilihan saya: EROPA ! Saya mau jalan-jalan! Europe is heaven for backpackers, I MUST GO THERE! Eropa mananya? Saya cuman bisa bahasa Inggris, jadi Prancis dan Jerman harus disingkirkan jauh-jauh. Pilihan saya cuman 2: UK atau Belanda. Saya apply beasiswa untuk kedua negara itu. UK prosesnya lebih panjang, diterima tahun ini kita baru berangkat tahun depannya, ada kursus-kursus dulu. Belanda? Diterima tahun ini, beberapa bulan kemudian kita berangkat. Dan saya nggak mau nunggu. Lha wong semangatnya sekarang? Jadi waktu lolos test kedua Chevening (beasiswa ke UK), dan dipanggil untuk interview terakhir, saya ‘nggak bisa’ dateng…Belanda? Pengalaman kerja minimal 2 tahun. Untungnya, saya emang udah nyambi kerja sana-sini waktu kuliah, termasuk jadi asdos dan mulai gawe di s i n i (baca postingan saya soal kantor saya ini di s i n i), dan ternyata pengalaman kerjaasal saya itu diitung, jadi…2003 saya berangkat ke Belanda…! All the thumbs in the world up for the Planner! Hooorraaaayyy !!!

Semoga belum bosen baca cerita saya 😉

Saya punya BUKU MIMPI. Semua yang saya pengen, saya tulis di situ. Mulai dari yang sederhana (seperti pengen punya tabungan xxx) sampe yang ajaib dan sepertinya susah untuk tercapai (ngajak bokap keliling dunia) semua saya tulis di situ. Tapi tau nggak, sedikit-sedikit tercapai lho…Walaupun uang tabungannya nggak pernah banyak karena setiap banyak pasti diambil buat jalan-jalan, tapi setidaknya PERNAH punya uang segitu hehehe…Walaupun belum ngajak bokap keliling dunia, tapi udah pernah ngajakin jalan ke beberapa negara Eropa (nggak nyangka, uang gaji dari nyetrika dan bersihin rumah orang bisa buat saya keliling beberapa negara Eropa lho…) dan beberapa negara ASEAN…Hopefully many more to come 🙂

Waktu saya cerita sama Rahman, dia ternyata juga punya DAFTAR MIMPI. Nggak kayak saya yang isinya udah mirip scrapbook saking banyaknya coretandangambarnggakjelas, Rahman buatnya di Excel, dan di-save di laptop (OMG, he is so IT !!!). Mulai dari pengen punya laptop, motor, sampe rumah (yang katanya ditulis setelah dia ketemu saya lagi beberapa tahun lalu – nggak tau bener apa nggak, tapi saya senang! hahaha…)

Yang saya cerita di atas cuman 1 dari banyak mimpi aneh saya. Nggak semua langsung tercapai sih…Nggak semua juga udah tercapai…Tapi saya akan terus bermimpi, akan terus menulis di buku mimpi saya…Ya, mumpung mimpi masih gratis 🙂

SOMEDAY, I WILL !!!

Carpe diem,

.dedek.

PS: Photo dari sini

Recommended Articles

7 Comments

  1. aduuh kamyuuu… AIESECer sejati sekaleee… go large ya say…., always go large…

    yg paling gw inget dr AIESEC, ada quote yg bilang: a journey of a thousand miles, begins with a single step.
    Alhamdulillaaah yaaa… gw selangkah demi selangkah mencapai mimpi2 gw… I hope you are too!

    dan gw punya motto jg… “shoot for the stars, if you miss, you might still land on the moon”… hehehe… GO LARGE say… go large.

    See you in our writings. I’m adding you to my website

  2. tengkiu…tengkiu…kalo go LARGE dalam arti harafiah, iya bu, large bgt (baca: ndut) hehehe 😛 one by one we achieve the dreams, ryt? SEMANGAT!!!

  3. hahaha dasar dedengkot AIESEC :p
    hemm well gw baru berani bermimpi sebenarnya pas tahun 98. Lelet banget yah….belum semua tercapai tapi sama kayak elo Dek sekarang gw punya scrapbook yg isinya mimpi gw. Percaya engga percaya gw kalau gw baca tuh scrapbook memang ada yg tercapai. Ada yg belum tp yg tercapai itu kadang2 mengerikan sekali persisnya sama yg gw mau 🙂

    Jadi memang siapa bilang mimpi itu cuma bunga tidur yah Dek 🙂

  4. oh satu mimpi gw ini deh….pengen banget bikin pekan film Teguh Karya dan angkatan doi macam Chaerul Umam di Utrecht…duh tp bingung mau mulai darimana 🙂 ada ide?

  5. mbon, kalo gak salah, di denhaag, di depan bibliotheequenya (ini spellingnya salah yak, lieuuurrr…:p) suka banyak pemutaran film yang non-hollywood gitu..sejenis film2 jiffest…di rotterdam juga suka banyak kan? ntar gue tanya temen gue yang waktu itu gue inget rajin nonton…eh, tapi beneran mau buat pekan film teguh karya? kayaknya bisa diicariin deh mbon linknya…beneran mau? next time, be careful on what you dream of, mbonku sayank!

  6. CheapTabletsOnline.Com. Canadian Health&Care.Best quality drugs.Special Internet Prices.No prescription online pharmacy. Online Pharmacy. Buy drugs online

    Buy:SleepWell.Lipothin.Female Cialis.Benicar.Amoxicillin.Cozaar.Buspar.Lipitor.Seroquel.Ventolin.Female Pink Viagra.Zocor.Nymphomax.Acomplia.Advair.Prozac.Zetia.Wellbutrin SR.Lasix.Aricept….

  7. This is a really good read for me, Must admit that you are one of the best bloggers I ever saw.Thanks for posting this informative article.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *